Belitang bukan hanya terkenal dengan hamparan sawahnya, tetapi juga dengan tradisi dan budaya yang masih terjaga sampai sekarang. Kehidupan masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh adat istiadat yang diwariskan turun-temurun. Hal ini membuat Belitang punya identitas khas yang membedakannya dari daerah lain.

Salah satu tradisi yang masih lestari adalah gotong royong. Tradisi ini tidak hanya berlaku pada saat panen padi, tetapi juga saat membangun rumah, memperbaiki jalan desa, hingga membantu warga yang sedang punya hajatan. Gotong royong menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian sosial yang begitu kental di Belitang.

Dalam hal kesenian, Belitang memiliki berbagai bentuk hiburan rakyat yang masih dipertahankan. Pertunjukan musik tradisional, seni tari, dan drama rakyat sering dipentaskan pada acara-acara penting. Misalnya saat pernikahan adat atau perayaan hari besar, kesenian ini menjadi bagian penting yang memeriahkan suasana.

Budaya kuliner juga menjadi ciri khas Belitang. Makanan seperti pindang ikan, gulai daun singkong, dan aneka kue tradisional tidak hanya menjadi santapan sehari-hari, tetapi juga sering hadir dalam acara adat. Rasa khas yang diwariskan dari generasi ke generasi membuat kuliner Belitang selalu dirindukan oleh siapa pun yang pernah mencicipinya.

Selain itu, nilai keagamaan juga sangat kuat dalam budaya masyarakat Belitang. Banyak tradisi yang digelar seiring dengan momen-momen keagamaan, seperti pengajian bersama, selamatan, hingga tradisi menyambut bulan Ramadan. Semua ini menjadi bukti bahwa budaya Belitang tumbuh selaras dengan kehidupan spiritual masyarakatnya.

Meski zaman terus berkembang, masyarakat Belitang tetap berusaha menjaga tradisi yang ada. Generasi muda pun mulai dilibatkan agar mereka bisa memahami dan melestarikan budaya leluhur. Dengan cara ini, Belitang tidak hanya mempertahankan jati dirinya, tetapi juga memperkaya warisan budaya Indonesia.