Kalau bicara tentang Palembang, pasti sulit melewatkan Jembatan Ampera. Jembatan ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga ikon kota yang menyimpan sejarah panjang. Dibangun pada tahun 1962 dengan bantuan Jepang, Jembatan Ampera awalnya dirancang bisa diangkat bagian tengahnya agar kapal besar bisa lewat di bawahnya.
Nama "Ampera" sendiri adalah singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat, sebuah semangat yang lahir pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pemberian nama ini punya makna historis yang mendalam, mencerminkan semangat perjuangan rakyat Indonesia.
Di masa lalu, bagian tengah jembatan memang sering diangkat untuk memberi jalan kapal. Namun seiring waktu, mekanisme ini dihentikan karena dianggap mengganggu arus lalu lintas darat yang semakin padat. Hingga kini, bagian tengah jembatan tetap kokoh, meskipun sudah tidak lagi berfungsi sebagai jembatan angkat.
Selain fungsinya, Jembatan Ampera juga menjadi daya tarik wisata. Pemandangan jembatan di malam hari sangat indah dengan lampu-lampu warna-warni. Banyak wisatawan yang datang hanya untuk berfoto dengan latar belakang jembatan yang megah. Bahkan, Jembatan Ampera sudah seperti identitas kota Palembang yang selalu melekat dalam ingatan orang.
Jembatan ini bukan hanya simbol kebanggaan masyarakat Palembang, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah kota. Dari masa awal pembangunan hingga sekarang, Ampera tetap menjadi ikon abadi yang tak tergantikan.
0 Komentar